Suatu hari dalam perjalanan pulang dari Tangkak , Ku dan hubby terdengarlah celoteh LO dan Halim Othman tentang lagu lama Indonesia yang dinyanyikan semula Oleh Ebiet G Ade...Ku yang mendengar lagu ini diputarkan dan di ulas semula oleh dua Pengacara tu pun tak terfikir sebelum ini tentang kandungan lagu ini yang memang menyayat hati terutama selepas terjadinya TSUNAMI ....
LO n Halim menyatakan bahawa lagu ini dinyanyikan semula selepas kejadian Tsunami dan ia mengisahkan tentang penduduk yang mengubah dunia sewenang-wenangnya, maksiat merata dan Allah telah memberi peringatan untuk mereka....
Entahlah.....tapi lagu ni memang ada valuenya.... Dengarlah di You Tube....Ku siap dah download dalam FB lagi....
LO n Halim menyatakan bahawa lagu ini dinyanyikan semula selepas kejadian Tsunami dan ia mengisahkan tentang penduduk yang mengubah dunia sewenang-wenangnya, maksiat merata dan Allah telah memberi peringatan untuk mereka....
Entahlah.....tapi lagu ni memang ada valuenya.... Dengarlah di You Tube....Ku siap dah download dalam FB lagi....
Berita Kepada Kawan
Artist: Ebiet G. Ade
Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
No comments:
Post a Comment